My Quote

duduk tertindas atau bangkit melawan, karena mundur adalah pengkhianatan

My Quote

duduk tertindas atau bangkit melawan, karena mundur adalah sebuah pengkhianatan...

Komodo

Dijuluki sebagai kadal terbesar. Salah satu hewan purba ini merupakan keajaiban dunia yang hanya akan ditemui di Indonesia.

Batik Indonesia

Kekayaan budaya Indonesia yang satu ini adalah mahakarya dari cipta seni bangsa. Sudah seharusnya kita jaga dan lestarikan.

Syngenta

Bringing Plant Poltential To Life

Universitas Padjadjaran (UNPAD)

World Class University

Bandung, Jawa Barat

Kota sejuk yang dikelilingi deretan pegunungan membuat kota ini dijadikan salah satu destinasi wisata oleh masyarakat Indonesia. Bandung dikenal juga sebagai surga belanja dan surga kuliner.

Sabtu, 19 Januari 2013

Mari menanam kangkung secara Hidroponik



Penerapan sistem hidropinik pada budidaya kangkung merupakan pilihan tepat pada kondisi saat ini. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosial masyarakat setempat serta banyaknya jumlah permintaan sayur terutama kangkung. Gaya hidup masyarakat saat ini cenderung beralih menjadi pola hidup konsumtif yang mulai memilih produk dengan kualitas tertentu misalnya produk dengan label organik . Oleh karena itu, produk hasil pertanaman dengan sistem hidropinik juga dapat dijadikan sebagai nilai jual tersendiri. Kemudahan dalam pengelolaan jenis nutrisi yang diberikan juga lebih mudah dibanding dengan sistem tanam konvensional (Kohar et.al, 2004).
 
Kebutuhan kangkung terhadap asupan nutrisi pada sistem hidroponik tidak jauh berbeda dengan sistem pertanaman konvensional. Hanya saja dalam sistem hidroponik, nutrisi yang diberikan sudah dalam bentuk larutan dan tersedia bagi tanaman. Kebutuhan tanaman terhadap nutrisi menurut Powers dan Robert (1999) bervariasi tergantung dari jenis tanamannya. Pada dasarnya unsur essensial merupakan unsur yang paling dibutuhkan pada pertumbuhan tanaman. Unsur essensial digolongkan menjadi dua yaitu makronutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, dan mikronutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Pertumbuhan tanaman beragam tergantung pada jumlah atau konsentrasi nutrisi yang diberikan. Respon yang muncul juga dipengaruhi oleh bentuk partikel nutrisi, jenis tanaman serta kondisi lingkungan setempat.
 
Pembuatan nutrisi untuk sistem hidroponik juga harus memperhatikan jenis nutrisi yang digunakan serta hubungan antar nutrisinya. Beberapa nutrisi memiliki hubungan yang bersifat sinergi dan ada pula yang bersifat antagonistik. Hubungan sinergi terjadi apabila penyerapan suatu nutrisi dapat memicu ketersediaan nutrisi lain. Hubungan antagonis terjadi apabila penyerapan nutrisi tertentu mengakibatkan tidak terserapnya nutrisi lainnya. Akan tetapi sifat antagonis dapat dimanfaatkan untuk efek toksik beberapa elemen seperti penambahan Sulfur pada jenis tanah tertentu untuk mengurangi efek toksik dari Molybdenum (Acquaah, 2001).
Menurut Lakitan (2010), pemberian konsentrasi larutan terhadap tanaman juga terdapat batasan-batasan. Batas konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 10% dari pertumbuhan maksimum disebut sebagai ”batas kritis” bagi nutrisi tersebut. Tumbuhan dikatakan kekurangan (deficient) nutrisi tertentu jika pertumbuhan terhambat yakni hanya mencapai 80% dari pertumbuhan maksimum, walaupun semua unsur hara essensial lainnya tersedia berkecukupan.
Berdasarkan ketentuan ketepatan konsentrasi yang dibutuhkan tanaman. Penerapan sistem hidroponik merupakan pilihan tepat sebab pada sistem ini, pembuatan nutrisi melalui perhitungan yang cermat serta mudah untuk dilakukan modifikasi konsentrasi. Ketepatan konsentrasi dapat diketahui dengan memperhatikan kepekatan larutan yang dapat diketahui dengan menghitung daya hantar arus listrik dari larutan tersebut (Electro Conductivity = EC). Semakin pekat larutan, maka semakin besar pula arus listrik yang dihantarkan (Irawan, 2003).

Setiap bahan kimia mempunyai nilai EC yang berbeda. Sehingga pencampuran nutrisi pada sistem hidroponik juga akan memberikan nilai EC yang spesifik. Satuan EC didasarkan pada satuan daya hantar listrik yaitu mS/cm, atau mmho/cm. Jumlah EC untuk tanaman kecil adalah 1,0 mS/cm, sedangkan untuk tanaman sedang sebesar 1,5 mS/cm dan untuk tanaman besar adalah 2 mS/cm. Peningkatan nilai EC juga diperbolehkan sampai pada batas tertentu. Batasan nilai EC ditujukan untuk menghindari terjadinya penurunan efisiensi penyerapan nutrisi karena tanaman mulai jenuh untuk menyerap nutrisi. Peningkatan nilai EC berdampak pada pertumbuhan tanaman yang cepat mencapai ukuran layak panen, meskipun memerlukan penambahan biaya untuk pemberian tambahan pupuk (Karsono, 2002).

Selain kemudahan dalam penentuan konsentrasi nutrisi yang diberikan penerapan penanaman secara hidroponik akan mengurangi kandungan logam pb akibat penanaman kangkung di lahan bebas. Menurut Kohar et.al (2004), kangkung termasuk salah satu tanaman yang mudah menyerap logam berat dari media tumbuhnya, padahal kangkung banyak dikonsumsi dan sering dijumpai tumbuh atau ditanam di tanah-tanah kosong di sekitar daerah sungai dengan pengairan yang berasal dari sungai tersebut. Tanaman kangkung yang tumbuh atau ditanam di daerah yang tercemar oleh Pb dapat menyerap Pb dan dibawa ke seluruh bagian tanaman.

Efisiensi penggunaan nutrisi juga dapat diterapkan pada sistem hidroponik dengan memanfaatkan kembali larutan nutrisi. Menurut Susila (2009), pemanfatan kembali larutan nutrisi pada konsentrasi larutan nutrisi awal tinggi dapat meningkatkan bobot tanaman kangkung yang dapat dipasarkan sesuai dengan ukuran panen.

REFERENSI

Acquaah, George. 2001. Principles of Crop Production: Theory, Techniques, and Technology. Prentice Hall. India. 460 hal.
Irawan, Agus. 2003. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Media Tanah. M2S. Bandung
Karsono, Sudibyo, Sudarmojo, dan Yos Sutiyoso. 2002. Hidroponik Skala Rumah Tangga. Agromedia Pustaka. Jakarta. 64 hal.
Kohar, Indrajati, Poppy Hartatie Harjo, Melyana Jonatan, dan Onie Agustanti. 2004. Studi Kandungan pb dalam Batang dan Daun Kangkung (Ipomoea reptans) Yang Direbus dengan Penambahan NaCl dan Asam Asetat. Makara Sains 8 (3) :85-88.
Lakitan, Benyamin. 2010. Dasar-DasarFisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers. Jakarta.
Powers, Laura E., dan Robert McSorley. 1999. Ecological Principles of Agriculture. Cengage Delmar Learning. Boston. 456 hal
Susila, Anas D. 2009. Pengembangan Teknologi Maju untuk Meningkatkan Produksi Sayuran Berkualitas Sepanjang Tahun. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB..

Jumat, 18 Januari 2013

Budidaya Timun Yang Baik

  • Cara Persemaian
Bibit mentimun di jadikan kecambah terlebih dahulu dengan cara di semaikan di dalam campuran merang,setelah menjadi kecambah di masukan di dalam polibag ukuran 4 cm x 7 cm,untuk media polibag ini usahakan dari kompos yang di campur TSP secukup nya lakukan penyiraman 1 atau 2 kali sehari pagi dan sore yang air yang juga secukupnya serta jangan lupa lakukan penyemprotan dengan fungisida atau insektisida agar untuk menahan penyakit dan hama yang merusak semaian mentimun serta pindakan bibit apabila sudah berdaun 2 atau 3 daun yang sempurna bias juga di hitung dengan  hari yaitu kisaran 10 sampai 15 hari.

  • Pengolahan lahan untuk mentimun
Pengolahan lahan lakuakan pencangkulan dan pengaruan tanah menjadi gembur serta buat bedengan tanah jarak anatar bedengan tanah minimal 50 cm untuk ukuran bedengan bias di sesuaikan dengan kondisi lahan akan tetapi sangat di sarankan setidak nya besar bedengan 1 m dan panjangan di sesuaikan.Untuk di dalam bedengan tanah di tambahankan pupuk kandang dan pupuk ZA,KCL,TSP secukupnya bias juga menggunakan pupuk NPK,sebaiknya langsung buat lanjaranan arag nantinya pada saat pemindahan dari persemaian tidak merusak akar bibit kecambah mentimun yang sudah di pindahakan.

  • Pemindahan tanam dari persemaian
Sebelum pemindahan tanaman mentimun dari persemaian  siram terlebih dahulu tanah yang telah di buat bedengan ini di maksudkan untuk menjaga kondisi kelembaban tanah yang seimbangn dengan persemaian dan penyesuaikan suhu tanah dari tempat persemaian awal agar tidak mati.
  • Pemeliharaan
Pada tahap ini mencakup penyiraman setiap hari secara rutin karena mentimun sangat membutuhkan air yang cukup banyak karena buah yang akan di hasilkan lebih dominan tinggi kadar air serta untuk mendapatkan hasil yang cukup baik serta bersihakan gulma pengaganggu yang akan membuat pertumbuhan mentimun menjadi kerdil.
  • Pemupukan
Lakukan pemupukan secara rutin agar mendapatkan hasil yang baik di kemudian hari
  • Penyeleksian dan pengikatan
Lakukan pemipilan tunas hal ini untuk merangsang tunas baru yang lebih banyak kalau fungsi dari pengiktan di maksudkan agar mentimum melanjar ke lanjaran yang sudah di buat bukan menjalar ketanah.
  • Penyemprotan
Lakukan penyemprotan secara berkala ini memungkinkan untuk menahan dan membasmi hama penyakit yang mungkin datang terutama pada kondisi musim kemarau atau pada musin penghujan.
  • Pemanenan Mentimun
Pemanenan buah mentimun di lakukan apabila buah sudag besar dan masih muda kalau untuk di jadikan sayuran atau lalap pada umumnya pada masa ini harga mentimun tinggi lakukan pemanenan secara berkala sampai masa berbuah mentimun habis, akan tetapi kalau pemanenan untuk bibit kembali di lakukan pada saat buah sudah kuning itu artinya timun sudah masak setelah di panen dari batang keluarkan biji mentimun dari buahnya peram selama satu malam pada keesokan hari nya bersihakan dari kotoran laku keringkan dahulu di tempat yang teduh agar kadar air dari pencucian menjadi sedikit setelah itu jemur bibit di panas matahari sampai mejadi kering akan tetpi jangan lupa pada saat matahari sangat terik pada kisaran jam 11.00 sampai dengan 13.00 di angkat terlebih dahulu hal ini untuk menjaga kualitas dari bibit menjadi baik dan tingkat tumbuh bibit tetap tinggi.

Kamis, 17 Januari 2013

Tanam Stroberi di pot? Gampang kok..



Stroberi adalah salah satu buah - buahan yang sangat disukai masyarakat. rasanya yang manis dan sedikit asam membuat buah ini sangat digemari selain memiliki kandungan - kandungan yang sangat baik bagi tubuh kita. Menanam stroberi kini tidak harus dilakukan di lahan yang luas, tapi bisa juga di lahan yang sempit dengan menggunakan polybag atau pot.
Budidaya tanaman stroberi dalam pot, tidak hanya dijadikan sarana penyalur hobi, tetapi bisa dikembangkan dalam skala komersial, tentu dengan pengetahuan dan kemauan. Untuk itu perlu diketahui tentang persyaratan budidaya tanaman stroberi.

Syarat Tumbuh
Tanaman stroberi mempunyai kemampuan beradaptasi cukup luas dengan kondisi iklim sebagai berikut :
  1. Suhu udara optimum 17 – 20 C dan suhu udara minimum antara 4 – 5 C.
  2. Kelembaban udara (RH) 80 – 90%.
  3. Penyinaran matahari 8 – 10 jam/hari.
  4. Curah hujan berkisar antara 600 – 700 mm/tahun.

Penyiapan wadah atau tempat tanam
Wadah atau tempat tanam yang biasa digunakan adalah pot. Pot mempunyai banyak jenis dan variasi bentuknya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pot adalah ukurannya seimbang dan serasi dengan ukuran tanaman. Selain itu, pot harus dapat menampung media tanam yang cukup agar perakaran tanaman tumbuh dengan leluasa. Ukuran ideal pot adalah berdiameter 7 cm – 20 cm dan di beri lubang keci-kecil di bawahnya. Selain pot, kita juga bisa menggunakan kantong plastik (polybag) yang banyak tersedia di toko-toko alat pertanian dengan berbagai macam ukuran.

Penyiapan medium tanam
Komposisi bahan medium tanam yang biasa digunakan adalah :
  • Campuran tanah dari bawah pohon pinus, humus, daun lamtoro dan pupuk kandang    dengan perbandingan 2:1:1.
  • Campuran tanah lapisan atas, pasir dan humus dengan perbandingan 1:1:1.
  • Campuran tanah, pasir, humus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1.
  • Campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:2.
Pengisian medium tanam ke dalam  pot
Cara-cara pengisian medium tanam ke dalam pot atau wadah tanam adalah :
  1. Siapkan alat dan bahan, terdiri atas pot (wadah tanam), pecahan bata merah (genting), gembor (emrat), medium tanam, serta sarana penunjang lainnya.
  2. Masukkan selapis pecahan bata merah (genting) ke dasar pot.
  3. Masukkan medium tanam ke dalam pot hingga hampir penuh.
  4. Siram medium tanam dalam pot tersebut dengan air bersih hingga keadaan  mediumnya cukup basah.
 Penyiapan bibit dan penanaman
Tata cara penanaman bibit  tanaman stroberi ke dalam pot adalah sebagai berikut:
  1. Siram medium tanam bibit tanaman dengan air bersih hingga keadaannya cukup basah.
  2. Keluarkan bibit lengkap bersama akar dan medium tanamnya dengan cara menyobek (menggunting) polybag.
  3. Buat lubang tanam dalam pot dengan cara menggali (mengambil) sebagian medium tanamnya.
  4. Tanamkan bibit tepat di tengah pot pada posisi tegak, kemudian timbun bagian pangkal batang tanaman dengan medium tanam sambil dipadatkan secara pelan-pelan.
  5. Siram medium tanam dalam pot dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah (lembab).
  6. Simpan pot di tempat yang teduh dan lembab selama 7 – 15 hari agar tanaman segar kembali.
Pemeliharaan tanaman
  • Penempatan pot harus memperhatikan kondisi lingkungan tumbuh yang ideal dan serasi dengan keadaan sekitarnya. Dan yang lebih penting bahwa tanaman harus mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.
  • Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada musim kemarau, yakni pagi dan sore. Hal ini untuk menjaga kelembaban media, sehingga unsur hara dalam tanah bisa diserap oleh akar secara maksimal.
  • Gulma yang tumbuh pada permukaan pot harus segara dicabut, hal ini untuk menghindari saling berebut nutrisi dalam tanah dan juga meminimalisir terserangnya hama yang bersarang di gulma tersebut.
  • Seminggu setelah tanam perlu dilakukan pemupukan. Jenis dan takaran pupuk terdiri atas Urea 2 sendok teh + TSP setengah sendok teh + KCL setengah sendok teh per pot. Pemupukan selanjutnya dilakukan saat tanaman berumur 1 – 2 bulan setelah tanam dengan Urea setengah sendok teh + TSP 1 sendok teh + KCL 1 sendok teh per pot.
  • Pemangkasan dilakukan pada daun yang kering atau rusak. Tanaman yang terlalu rimbun juga harus dipangkas daunnya. Hal ini untuk merangsang pembuahan.
  • Penggantian pot dilakukan bila media tanam dalam pot sudah padat, akar sudah mulai ke permukaan pot dan pertumbuhan tanaman sudah mulai melambat bahkan tidak berbunga atau berbuah.
  • Perlindungan  tanaman meliputi penggunaan bibit yg sehat, sterilisasi media tanam, pemangkasan bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit, penyemprotan pestisida secara selektif sesuai anjuran.
 Hama dan Penyakit Tanaman
  1. Kutu Daun (Chaetosiphon fraggaefolii)
  2. Tungau (Tetranychus sp. Dan Tarsonemus sp.)
  3. Ulat tanah (Agrotis segetum)
  4. Kumbang Penggerek Bunga (Anthonomus rubi) dan kumbang penggerek akar (Otirhynchus   rugosostriatus) dan kumbang batang (O. sulcatus).
  5. Kutu Putih (Pseudococcus sp.)
  6. Nematoda (Aphelenchoides atau A. ritzemabos)
  7. Penyakit Kapang Kelabu (Botrytis cinerea)
  8. Busuk Buah Matang
  9. Busuk Rizopus
  10. Empulur merah
  11. Embun Tepung
  12. Daun gosong
  13. Bercak Daun
  14. Busuk daun
  15. Layu vertisillium
  16. Virus

E.  Panen
Tanaman dari stolon dan anakan mulai berbunga ketika berumur 2 bulan setelah tanam, namun bunga pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanaman berumur 4 bulan bunga  dibiarkan tumbuh menjadi buah, periode pembungaan dan pembuahan dapat berlangsung selama 2 tahun.
Ciri-ciri buah yang sudah bisa di panen adalah :
1.       buah sudah agak kenyal dan agak empuk;
2.       kulit buah didominasi warna merah  50 -75 % warna merah;
3.       buah berumur 2 minggu sejak pembungaan.
Buah yang siap dipanen.

Selasa, 06 November 2012

Yang Dulu dimulai Lagi

Lama tidak 'hidup' di wilayah ini, akhirnya sekarang masih diberi kesempatan untuk 'hidup kembali di dunia ini. Rindu menulis, rindu mengarang, dan rindu menceritakan hidup.. KITA MULAI HIDUP